Ciptakan Dlimas yang BEDA SETAMAN
(Bersih, Damai, Subur, Tentram dan Aman)

Kamis, 11 Desember 2014

ABRASI PANTAI KAB. BATANG

BATANG - Kabar datang lagi dari Kabupaten Batang. Kabar dari SM yang kami kutip tentang Abrasi Pantai di Kab. Batang. Abrasi di sepanjang Pantai  Kabupaten Batang semakin meluas dan menimbulkan berbagai kerusakan di bibir pantai hingga sepanjang delapan kilometer.  Kerusakan terparah terjadi di sepanjang Pantai Sigandu hingga Ujungnegoro. Untuk menangani abrasi tersebut dibutuhkan biaya ratusan miliar rupiah. Pemkab Batang melalui Dinas Kelautan dan Perikanan terus mengupayakan penanganan dengan anggaran yang terbatas. Bahkan Pemkab mengakui  hanya bisa menangani dalam skala kecil saja itu pun dilakukan bertahap.
”Butuh ratusan miliar rupiah untuk menangani kerusakan pantai dari barat sampai timur sepanjang 37 kilometer . Banyak sekali, makanya kami tidak bisa bekerja sendiri. Kami hanya bisa menanggulangi untuk penanganan dalam skala kecil saja dan bertahap,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Ahmad Taufik, Selasa (21/10).
Anggaran, dia menambahkan, yang disediakan tahun ini hanya Rp 1,7 miliar untuk penanganan abrasi, termasuk pemasangan alat dengan teknologi geotubes. Geotubes itu seperi bantal guling raksasa sebagai penahan gelombang.
Memprihatinkan
Taufik mengakui kalau kondisi abrasi yang menggerus pantai memang semakin memprihatinkan, dan jika tidak ditangani secara serius maka abrasi akan semakin meluas.  Untuk itu Pemkab Batang terus mengupayakan penanganan dan pencegahan. Sekitar delapan kilometer lebih lahan terparah di Pantai Sigandu hingga Ujungnegoro yang kini menjadi perhatian utama Pemkab.
Dengan anggaran Rp 1,7 miliar dari DAK (Dana Alokasi Khusus) Bidang Kelautan hanya mampu membeli 14 unit kantung geotubes sehingga hanya mampu menutup 400 meter wilayah abrasi saja. Padahal wilayah abrasi di Batang mencapai delapan  kilometer. Namun begitu, pihaknya akan terus mengupayakan penanganan, khususnya pada pencegahan
Menurut Taufik, ada beberapa alasan mengapa memilih menggunakan geotubes tersebut, yakni dibanding teknologi lainnya, teknologi tersebut dianggap paling murah, dan  teknologi ini pun dipastikan ramah lingkungan, dan memiliki kelebihan karena mampu menangkap sedimen, sehingga bisa diproses untuk penambahan daratan pantai.
Dijelaskan, metode geotubes merupakan metode baru asal Jerman sebagai upaya penanggulangan abrasi. Kantung geotubes yang berupa gulungan kain sepanjang 30 meter per unit dengan diameter dua meter tersebut akan diisi oleh pasir laut.  Kemudian ditenggelamkan 150 meter dari garis pantai dengan kedalaman 1,5 meter. Hal itu berfungsi sebagai penahan gelombang di dalam laut.